
tadi keluar rumah aku ketemu sama adik kelas SD (Sekolah Dasar) eh dia udah nikah!
katanya masih ngangur.
aku tanya perihal pernikahan: bener uda punya rumah (gak tahu ideal/gak!) tapi masalahnya dia bilang di dalam rumahnya ada gejolak!. lha....... ne yang bikin takut. katanya juga menikah sama aja! bahasa jawanya "podoae". aku nangkapnya sexs memang apa yang gak sama aja kalo bukan seks yang jadi permasalahan antara menikah sama enggak????? buktinya anak mudah zaman sekarang?!.
akupun nyeletuk "pokoke jangan terjebak yach!" diapun meng"iyah"kan. dan tambah lagi "live is so hard/hidup gak indah-indah doang, indah-indahan itu mudah dicari". kayaknya trend agama udah menjadi standard ideal untuk pasangan disamping itu materi.
dari semua ini sebenernya dari pacaran sudah bisa mikir ini semua. boleh percaya atau engga sepanjang pengetahuan kami: pacar elo bekas pacarnya temen/sodara elo!, biasanya gak lama!. dan yang milih-milih pada akhirnya merasa nilai jualnya semakin turun seiring dengan bertambahnya usia dan tekanan sosial ekonomi jatuhnya yah engga yang ideal dan ada pula jauh dari bekas pacar-pacarnya secara fisik ujung-ujungnya duit.
sama aja! bahasa jawanya "podoae"
apa bener sich!. dari file-file yang aku baca "benerrrrrrrr....." artinya secara subtancy sexs itu sama aja.
LAKI-LAKI BEJAT ATAU TERHORMAT!:
lebih baik ke WTS (Wanita Tuna Susila) karena memang berganti-ganti hubungan seks memiliki kenikmatan yang berbeda dan memang salah satu mereka ada karena itu.
lebih baik ke WTS (Wanita Tuna Susila) dari pada menyakiti hati seorang wanita yang memang baik. bukankah itu lebih terhormat dari pada kita atau pasangan kita menyesal dikemudian hari hanya karena cinta ada bunuh diri, nunggu lama, menderita, gak mau makan, dll.
buat yang mampu:
ini semua mungkin bisa diminimalisir! Dengan pemenuhan kebutuhan yang lain. entah elo udah tua/kurang ideal/apa kek! asal tuch pasangan kelihatan bahagia buat dirinya dan/atau sosial-keluarganya terangkat.
buat yang kurang mampu:
terima apa adanya meskipun mengecewakan dan menyesalkan.
disini memang sich rentan deforce.
live is choice friends!
memang semuanya tergantung pilihan kita:
mau apa gak hidup susah, sedih, seneng dan sama-sama menjalani hidup yang sebentar ini dengan saling pengertian dan kasih sayang. biasanya agama dijadikan alasan kenapa bertahan selama ini.
ISU SYARAT GENDER:
laki itu menang milih karena dia mampu memilih hanya dengan memenuhi kewajiban kebutuhan jasmani dan rohani wanita.
siapa yang berperilaku-menyikapi-berlebihan dan menciptakan perperangan diantara mereka?
wanita itu menang nolak karena dia mampu menolak dan berhak untuk membanding-bandingkan dan mengendalikan atas dirinya dan masa depannya. dan, mengukur kualitas kewajiban kebutuhan jasmani dan rohani seorang laki-laki terhadapnya sebagai pencitraan positif keluarga dan status sosialnya.
jadi,
apa yang dijual laki-laki pada wanita?
apa yang dijual wanita pada laki-laki?
"Ngaca!" diantara pasangan. harus!!!.
katanya masih ngangur.
aku tanya perihal pernikahan: bener uda punya rumah (gak tahu ideal/gak!) tapi masalahnya dia bilang di dalam rumahnya ada gejolak!. lha....... ne yang bikin takut. katanya juga menikah sama aja! bahasa jawanya "podoae". aku nangkapnya sexs memang apa yang gak sama aja kalo bukan seks yang jadi permasalahan antara menikah sama enggak????? buktinya anak mudah zaman sekarang?!.
akupun nyeletuk "pokoke jangan terjebak yach!" diapun meng"iyah"kan. dan tambah lagi "live is so hard/hidup gak indah-indah doang, indah-indahan itu mudah dicari". kayaknya trend agama udah menjadi standard ideal untuk pasangan disamping itu materi.
dari semua ini sebenernya dari pacaran sudah bisa mikir ini semua. boleh percaya atau engga sepanjang pengetahuan kami: pacar elo bekas pacarnya temen/sodara elo!, biasanya gak lama!. dan yang milih-milih pada akhirnya merasa nilai jualnya semakin turun seiring dengan bertambahnya usia dan tekanan sosial ekonomi jatuhnya yah engga yang ideal dan ada pula jauh dari bekas pacar-pacarnya secara fisik ujung-ujungnya duit.
sama aja! bahasa jawanya "podoae"
apa bener sich!. dari file-file yang aku baca "benerrrrrrrr....." artinya secara subtancy sexs itu sama aja.
LAKI-LAKI BEJAT ATAU TERHORMAT!:
lebih baik ke WTS (Wanita Tuna Susila) karena memang berganti-ganti hubungan seks memiliki kenikmatan yang berbeda dan memang salah satu mereka ada karena itu.
lebih baik ke WTS (Wanita Tuna Susila) dari pada menyakiti hati seorang wanita yang memang baik. bukankah itu lebih terhormat dari pada kita atau pasangan kita menyesal dikemudian hari hanya karena cinta ada bunuh diri, nunggu lama, menderita, gak mau makan, dll.
buat yang mampu:
ini semua mungkin bisa diminimalisir! Dengan pemenuhan kebutuhan yang lain. entah elo udah tua/kurang ideal/apa kek! asal tuch pasangan kelihatan bahagia buat dirinya dan/atau sosial-keluarganya terangkat.
buat yang kurang mampu:
terima apa adanya meskipun mengecewakan dan menyesalkan.
disini memang sich rentan deforce.
live is choice friends!
memang semuanya tergantung pilihan kita:
mau apa gak hidup susah, sedih, seneng dan sama-sama menjalani hidup yang sebentar ini dengan saling pengertian dan kasih sayang. biasanya agama dijadikan alasan kenapa bertahan selama ini.
ISU SYARAT GENDER:
laki itu menang milih karena dia mampu memilih hanya dengan memenuhi kewajiban kebutuhan jasmani dan rohani wanita.
siapa yang berperilaku-menyikapi-berlebihan dan menciptakan perperangan diantara mereka?
wanita itu menang nolak karena dia mampu menolak dan berhak untuk membanding-bandingkan dan mengendalikan atas dirinya dan masa depannya. dan, mengukur kualitas kewajiban kebutuhan jasmani dan rohani seorang laki-laki terhadapnya sebagai pencitraan positif keluarga dan status sosialnya.
jadi,
apa yang dijual laki-laki pada wanita?
apa yang dijual wanita pada laki-laki?
"Ngaca!" diantara pasangan. harus!!!.