20080802

MIND BEFORE TAKE IN LOVE


RELIGIUS APPROACH IN LOVE:
bagaimana kamu memilih aku?
siapa yang mengenalkanmu?
kenapa yakin dan percaya (jatuh cinta)?
siapa yang mempengaruhimu?, indrawimukah atau orang lain?
kenapa tidak yang lain?
apa benar? jangan-jangan akhirnya putus?

simplenya: percaya dan yakin dulu baru dipelajari, lah kalo terjebak masalah nafsu sama pasangan jadi lupa mempelajari iyah kalo tepat kalo endingnya nyesel?!.

SAINS APPROACH IN LOVE:
coba pelajari lagi?
apa gak nyesel?
kesempatan hanya satu kali?

simplenya: pelajari dulu baru percaya dan yakin. masalah nafsu terseralah.
tapi kami menyarankan mending saling terbuka, biar adil dan lebih asiknya sama-sama tahu apa dan bagaimananya.

diambil dari KRITERIA METODE ILMIAH:
jangan gegabah mengambil keputusan untuk menerima/menolak, jangan-jangan terbaik dari yang paling baik:
1. carilah fakta tentang dirinya
2. bebaskan dari prasangka
3. gunakan prinsip-prinsip analisis
4. gunakan hipotesis
5. gunakan ukuran obyektif
6. gunakan teknik kuantifikasi

diambil dari LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN ILMIAH:
LANGKAH-LANGKAH metode memilih pasangan:
(1) cari permasalahannya apa sesuai kebutuhan kelak akan menikah, jika orientasinya menikah? MERUMUSKAN DAN MENDEFINISIKAN MASALAH. biasanya di jawa ada sebutan bibit, bebet, bobot mungkin kita bisa mengambilnya dari sini, tentu dengan kekompleksitsan permasalah yang dipandang penting untuk dikaji.
(2) cari pembanding (gambaran) perbuatan, sikap, perilaku pasangan yang ideal menurut orang lain/masyarakat umumnya/keluarga kita (normatif).
(3) cari kasus yang berhubungan dengan kebutuhan kelak akan menikah dengan perbuatan, sikap, perilaku pasangan yang ideal menurut orang lain/masyarakat umumnya/keluarga kita (normatif).MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS
(4) gambaran pasangan yang ideal menurut orang lain/masyarakat (normatif) dan dibandingkan dengan mengujinya.
(5) MENGUMPULKAN DATA mengenai apa dan bagaimana pasangan kita.
(6) MENYUSUN, MENGANALISIS DAN MEMBERIKAN
INTERPRETASI dengan melihat kemampuan dan kekurangan pasangan dalam menghadapi ujian.
(7) MEMBUAT GENERALISASI DAN KESIMPULAN cocok gak dengan kita/keluarga atau kita terima gak sama perbuatan, sikap, perilaku dia waktu menghadapi masalah (ujian).

menurut hemat kami mending udah kenal sebelumnya/waktu dekat dan gak perlu pake eksperimen (kasihan anak orang) tinggal mbayangin apa yang terekam selama ini mengnai dia dan cara menghadapinya.

emang kaku sich, tapi kalo udah terlatih atau biasa mungkin rasanya bedah yach!. ini kalo mau sich???:
mungkin manfaatnya gak gampang percaya pandangan mata (skeptics gituch dech!?), rayuan (malah merayu), bisa membedakan nafsu/gak, setia, orientasi kedepan!, mungkin juga tepat dan bijaksana.

ofcourse selebihnya dan diluar itu semua nafsu! atau yakin dan percayanya setengah-setengah! atau awalnya menyenangkan tapi akhirnya nyesel gara-gara gak menganalisis sebelumnya, kembali ke nafsu dech atau perasaan. seharusnya RELIGIUS & SAINS APPROACH IN LOVE!


i love you muach....muach....muach...^*^
Powered By Blogger