20080306

ORYGINAL & UNORYGINAL SEX



Tidakah kita melihat dua
persamaan dalam satu
nilai kesubtansian


tepatnya minggu kemarin (kisah nyata, seruuuu dan lucu dan ...):

temen kami cerita pas browsing Indonesia XXX (ya itu! Masak gak tahu). katanya dia sudah gak percaya dengan anak SMA keatas (pemudi 17+ keatas) bahkan SMP bayangkan wajahnya yang imut, lucu, ada yang berjilbab, polos dan matanya yang kelihatan tidak berdosa (lihat aja matanya bening baget), ternyata *&$^&^%. Katanya juga mending cari gadis desa ("pocok ndunyo kaleee..."). setelah lihat itu dia nyesel juga gara-gara gak mau diajak ML sama mantan pacarnya. Heranya juga saya tanyai GAK ADIL donk kamu yang pernah "itu" (meskipun sekedar kissing, petting, dll) sedangkan istrimu gak pernah "itu" sama yang lain. dengan enteng dia jawab semuanyakan punyak hak!!!.iyah... gak papa terserah hak dan kewajiban.
..

tapi kami malah nyaranin:
logikanyakan orang x (red.unoryginal) sama orang x begitu juga sebaliknya (bukanya diciptakan kamu berpasang-pasangan). gak adil donk orang x ketemu y (red.oryginal). lama-kelamaan y cari dan dapatnya sulit! ya itu udah kosekuwensinya hidup di dunia tapi semoga aja kekal abadi di surga menurut keyakinannya.
1. jadi sekarang puas-puasin dulu (obral tuch cinta) mumpung masih banyak gadis-gadis y baru yang siap "dewasa" atau x yang siap merefresh/mengulang kejadian masa-masa bahagia dengan kekasihnya dulu (ntah kekasih yang nomer berapa!).
2. kalo sikonnya lagi butuh cari istri, terserah atas nama cinta/jodoh/apa,
3. nikah
4. rajin beribadah
(anggap aja gak ada apa-apa/pertobatan yang direncanakan, mudah ko!)
5. berharap (mencegah) si anak tidak mengulangi perbuatan kedua orangtuanya
6. menjalankan kehidupan yang berkualitas dan sejahtera, seperti kebanyakan orang! ya termasuk berperan dalam masyarakat.
Mudah!.
kami sendiri juga takut ini mungkin yang dimaksud dengan "...seperti mayat-mayat yang hidup" semoga Anda pernah mendengar penggalan surat itu.

yup! itu saran yang paling bodoh yang aku lakukan :) he3948579x
Tapi, kayaknya apa yang dilihat Tuhan tidak sebodoh apa yang kita kira, kalu anda masih menggagap Tuhan bodoh, terserah!.
---------------------------------------------
PEMENANG LAKI-LAKI/PEREMPUAN

Melihat perjalanan panjang manusia tidak ada ukuran kualitas bernama kecocokan. yang ada adalah mau tidak mengalah/mau mengalah.

kuantitas pengindaraan bukanlah hal yang kekal abadi.

bertahan hidup ada dua pilihan:
Mengikuti struktur masyarakat/ sesuatu yang berjalan sampai detik ini dalam penstatusquoan atau mampu dan bertanggung jawab membuat struktur baru (kamu harus punya kekutan lebih tentunya, akan tetapi sangatlah mudah ketika ada dua budaya yang berbeda dimana dinataranya memiliki kekuatan yang berbeda dan kamu berharap mempengaruhinya).
jodoh tidak lah jahu-jahu dari orang-orang terdekat/orang yang kita temui/kenal sebelumnya (mengenal) jodoh adalah kemauan/kehendak manusia dengan memilih atau tidak. sebenarnya tidak ada kata menang menolak atau menang milih adanya sama-sama memilih dan sama-sama menolak!.
tidak jodoh adalah membandingkan subjek persepsi kita. mana yang terbaik meskipun tidak ada yang terbaik, akan tetapi pada akhirnya waktu dan situasi yang memaksakan seseorang untuk menyimpulkan seluruh rentetan kejadian yang pada akhirnya terjadi dan itu disebut sebagai jodoh. moral membatasi gerak mereka dalam keniscayaan dunia.

Tuhan tidak sebodoh yang kita kira. Dan, cinta memang membutakan dengan toleransi diantaranya. disinilah kita mendapati ada yang bilang cinta itu nafsu (mengeyampingkan yang lainnya).
---------------------------------------------
PERTANYAAN:
kanapa Hawa masih saja meminta +Adam memetik buah kuldi padahal sudah diperingatai kesekian kali padahal Adam secara otomatsi mengatas namakan larangan itu atas perintah Tuhan yang menciptakannya di Surga dan menjadikan Hawa adalah temenya (Tuhan Maha Segalanya)?
+Pepople of Java Say's "surgo nunut, neroko katut"?
+Wanita adalah tiang negara?

kami punya jawaban, tapi kami masih dalam proses pembuktian hipotesis?!.

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger