"Pembawaan tenang,,, ramah, penuh senyum [...]
pembawaan tenang,,, ramah, penuh senyum berusaha mengendalikan situasi atau ^^situasi memang terkendali, menyerahkan semua urusan padaNYA yang terbatasi sensor "jalanmu salah/benar?", "posisimu aman/rawan?", "penyelesaianmu terhormat/urak'an?", dan "kamu kuat/lemah?";
Saat semua tak terkendali dan sensor menyala,,, Terdiam dan mata mulai melirik tajam penuh strategi untuk sebuah permainan cantik, berkelas dan membekas, hingga tak berbalas [Total!!];
Dengan sedikit ^^senyuman terarah pada mata, pertanda genderang perang sudah tertabuh;
Mencoba membaca dan memainkan bidak catur yang mengintari otaknya dan/atau kehidupan nyatannya; Ini bukan sekedar permainan hingga tak bisa lepas begitu saja;
jalan berfikir itu serupa saat menyusun sebuah tulisan hingga terbaca dengan pesan yang lugas, tegas atau tersembunyi dengan baik dengan serangkaian kata yang terkode.
Hanya karena harga diri; Hanya karena harga diri;
Sendiri seorang lelaki mengorbankan jiwa bahkan raganya tanpa ibu, bapak, dan saudara yang mengajarkan bagaimana menjadi Lelaki sejati.
membenci karenaNYA, Suka karenaNYA itu yang terdengar dari pengajian;
Dan, lembaran baru akan selalu ada dengan atau tanpamu,,,.
teruskan porak poranda sejarah silam yang kau lakukan selama ini;
Hancurkan berkeping-keping bila kau mampu; Teriakkan kesalahan-kesalahanku, sekalipun aku gag tau/bahkan lupa apa saja! di telinga teman-temanmu atau berlari sekencang-kencangnya jika kau mampu, sedang tidak ada satupun keraguan atas pihakmu untuk mendiamkanku tanpa berbuat banyak untuk melindungimu.
kembalikan masa laluku.
tidak tahukah bagaimana kejujuran dan niat yang dibalas dengan dusta.
seharusnya kita tak begini,,,
*tidak ditujuan kepada siapapun. hanya sebuah wacana. semoga menikmati situasi emosional dalam keheningan malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar