20090907

Menyoal Bangsa Yang-baru-Menyadari Dirinya Krisis (red. kurang pandai)

Menyoal Bangsa Yang-baru-Menyadari Dirinya Krisis (red. kurang pandai)

Tanpa merasa terjebak dengan perperangan argumen dimanapun (media cetak dan elektronik:kaskus.com, dll)

1. awalnya berfikir malaysia "segitunya" karena alasan "Visit to malaysia". akhirnya berubah:

a. bila benar alasan "visit to malaysia" apa tidak menyadari penduduk indonesia dan dunia lainnya (visitor) adalah termasuk bagaian dari program "visit to malaysia" juga. jangan-jangan mereka memang tidak berniat menggarap program "visit to malaysia." lihat cara publikasi dan sosialisasi (promo) negatif mereka di membuat "eneg!" di media massa dan elektronik dari klaim pulau s.d budaya.

Lihat:
awalnya tidak ada apa-apa hubungan diplomatis malaysia dan indonesia. paca "visit to malaysia"???.

teringat israil yang melakukan hubungan perdamian sembari itu pembangunan tembok masih berjalan.

"Shit!!!"

pemimpin itu mempunyai kuasa atas segala aturan dan kebijakan. seharusnya ada dewan/seseorang yang mampu menghentikan kegilaan ini semua. siapa yang patut silahkan dari mereka?

Lihat:
anak kecil yang memulai tumbuh dewasa dia mulai berani mengalahkan seniornya. lihat anak kecil yang memulai tumbuh dewasa dia mulai bisa melakukan apa saja, demi mempertahankan egonya karena "sudah dewasa".
yup! bangsa yang mulai menyadari krisis identitasnya ("welcome malaysia, good bay British").

Untuk saat ini-perasaan-mampunya dengan bangsa (kerabat) yang dia kenal secara identitas. entah bagaimana setelahnya/setelahnya.
Bila perlawanan berawal dari "keluarga" sendiri, siapa yang mengajarkan? Orang lain yach????. siapa orang lain itu?!.

"sebagai kakak kita menyesal kita selama ini tidak mengajarkan dan mendidik dengan baik kepada ade kita yang ada disana. beribu-ribu permintaan maaf....". yah sutralahhhhhhhhh.......

Lihat sekarang:
mereka benar-benar tidak menghormati!.

apa yang dilakukan indonesian, meskipun benar adanya kerjasama itu penting untuk semua sektor?
1. kata anak Surabaya "lek-lekan"
2. selama kita merasa nyaman dengan keadaan kita, kita boleh berorasi, posting sana-sini. asal yang dilakukan dengan ikhlas, tidak apa-apa...
3. tergantung kebijakan YTH. bapak Presiden memutus hubungan kerjasama. akan tetapi sembari meningkatkan dan memperbaiki potensi diri bangsa juga mempertahankan keadaan seperti ini tidak ada apa-apa, asal "tidak crucial" sebagaimana kebiasaan pengulangan kata oleh bapak YTH Bapak SBY dulu.
"alon-alon asal kelakon gituch lhooo..." sementara itu rakyatnya berperang di dunia cyber. akan ada massanya...

Lihat:
bisa jadi ini semua hanya rencana besar ideologi tertentu untuk mengdesintegrasi bangsa lain dengan memanfaatkan rakyat/bangsa lain.

Nyadar:
bagaimana kita dulu bertutur sapa dengan baik, bagaimana kita bercerita dibawah pohon beringin tentang kebesaran kerajaan islam dengan suasana penuh kedamaian, bagaimana kita bekerjasama mengirimkan guru (matematika khususnya) dengan ikhlas dan penuh kesabaran mendidik dan mendengarkan ilmu pengetahuan yang diajarkan/dipelajari.

b. bila benar memang minyak dan wilayah (materi), bisa menggantikan apa yang tidak dimiliki saat ini dan bisa menjamin kedepannya. dengan sistem bayar dimuka atau akhir, entah darimana kapal selam, dll berasal. sehingga mereka mulai berani (tidak berkaca) berhadapan dengan siapa!.

Lihat:
perdana mentri mereka yang tidak tegas dan tidak bergerak sedikitpun?
Entah mungkin sniper selalu mengikuti arah dimana dia berada. Dorrrr!!!.

Lihat juga:
Negarannya dan akibat resesi Amerika. "Soo beutifooly...". Copot aja mentri ekonominya!. Keterlaluan juga, bila mentri ekonomi kita dikirim juga disana!.

upaya diplomatis dijalankan satu persatu dengan mengatasnamakan tegaknya kebenaran dan keadilan. muncul lagi permasalahan dilakukan upaya diplomatis lagi, dst. Buang-buang energi.

Dilihat dari waktunya (lama bo!):
secara sadar, mereka ternyata benar-benar tidak menghormati!. tidak ada yang mencoba menghentikan pemberitaan/klaim di media cetak/elektronik (rakyatnya).

kalo masalah
1. perbatasan, kita hadiahkan Peta perbatasan dan GPS/apa kek! masak gag mampu! Biar mereka tahu kali aja alat mereka sudah exp./rusak. atau kirim guru (astrologi dari LIPI, geografi khususnya) lagi biar otak mereka bisa tahu arah peta apa itu LS, LT, LU. perlu juga pelajaran tambahan setelah matematika mereka Ok!. ditambah lagi guru kepribadian biar mereka tahu etika dan sopan santun.
2. budaya, kita hadiahkan kreografer/komposer yang bisa menciptakan 1.000.000.000.000 (seTriliyun) gerakan/nada. biar mereka bisa milih bentuk gerakan (tarian, dll) yang dia anggap budaya (lama/baru) mereka.
3. halowwwwwwww... tok! tok! tok! dimana kita memanfaatkan PBB/negara lain???.

"tak...tik...tok..." waktu terus berjalan. "tak...tik...tok..." "tak...tik...tok..." "tak...tik...tok..." Malas nunggu Boss????.
Kita batasi sampai Idul Fitri aja yach!. Kita selesaikan apa yang ada dan yang kita bisa secara diplomatis dulu. kalo masih saja "segitunya" pasca Idul Fitri kita apakan ke! biar tahun 2009 lebih semarak Dan "Welcome & Happy New Years 2010 with(?)".

sayang untuk saat ini masing-masing negara sibuk mengurusi polemik masalah pol-ek-sos-bud di dalam negarannya sendiri-sendiri dan mengatur strategi yang belum rampung.

-entah apatis adalah sikap yang tidak menginginkan desintegrasi, saya yakin masih ada yang (disadari/tidak) minginginkan atau tidak menginginkan desintegrasi-.

bila benar mereka dan pemimpinnya sampai segitunya dengan menyadari alasan materialistik dan tidak mensyukuri apa yang dimiliki dan yang ada hingga melakukan kebohongan bahkan fitnah. Bila lebih dari 50% penduduk malaysia (menyadari/tidak) dirinya melakukan segala perbuatan mengancam Indoneisa Tanah Air Tumpah Darahku. meskipun bukan atas nama Indonesia, atas nama jihad fisabilillahpun bisa terjadi!!!.

Saudara Yang Baik
ada waktu dimana kita ingin adinda bisa tumbuh besar seperti kakanda.
ada waktu adinda mulai mengenal dan belajar dari lingkungan.
ada waktu kakanda melepas adinda yang sudah tumbuh besar.
akan ada waktu diam dan tak berkutik karena mengalah itu lebih baik.
kenapa adinda tidak menyadari!.
Ibu mengajarkan bagaimana kita adalah saudara...
akan ada waktu sang kakak menghabisi adiknya karena Ibu...
hanya untuk mendapatkan materi hingga kita bukan seperti saudara.
Jangan lukai hati ibu, adinda tercinta...
kenapa adinda tidak menyadari!.
atau nasib adinda akan lebih parah dari sebelumnya.
syukuri apa yang ada...
=======================================================================
bila diijinkan oleh YTH. D'masiv dan Bangsa Indonesia. http://sarden-kita.blogspot.com mengatas namakan bangsa Indonesia Tanah Airku Tumpah Darahku, http://sarden-kita.blogspot.com Ikhlaskan satu judul lagu berjudul "jangan menyerah" dari D'Masiv untuk di klaim (bahkan dimiliki) sebagai lagu Malaysia. Manfaatkanlah sebaik-baiknya pemberian kami (Indoensia) itu dan jangan mencoba sakiti hati Ibu kita lagi.Islam.



Hormat saya,



Saudara Serumpun Yang
Cukup Baik di Surabaya
_______________________


*tolong titip teman saya (perempuan) yang sekian tahun sudah menikah di sana.
Powered By Blogger