20080927

MENYOAL TRADISI MEMAAFKAN & PERINTAH PUASA


memaafkan adalah keinginan diri untuk menerima segala khilaf/tidak pada seseorang supaya orang tersebut mendapatkan kedamaian/ketenangan batin. kita tahu kita punya hati (empaty) pada orang-orang yang selama ini bermasalah dengan kita, setidaknya kita berTuhan dan tahu bagaimana rasa dosa itu ada, daya batin ada.

Disadari
adalah perbuatan yang dilakukan berdasarkan akal dan pikiran untuk mendapatkan capaian-capaian yang diinginkan. hal ini dikarenakan tidak tercapainya kepuasan diri.

Tidak disadari
adalah perbuatan yang dilakukan berdasarkan pola didik/asuh bahkan faktor hereditas (jika kita melihat secara klinis) yang sudah terbiasakan tanpa adanya kontrol diri. dan biasanya akan terulang kembali. artinya juga sesuatu yang disadari pada akhirnya bisa menjadi tidak disadari karena adanya "reinforcment" dari apa yang dipelajari selama ini karena memang tidak ada yang mengingatkan dan memperhatikan. disini kami memikirkan betapa penting berorganisasi dan mendekati orang sholeh!.

mengenai kontrol diri sebagai catatan: Puasa itu bentuk pelatihan dan evaluasi untuk menginstropeksi diri kita pada orang lain. bukankah kita lihat puasa melatih kita dengan sadar untuk melihat diri kita sebagai diri kita sebagaian bagaian dari makhlukNya. diluar itu tentu kita saling mengingatkan dengan/tanpa satu bahkan lebih ayat.

Melihat jenis permasalahan:
jika kesalahan itu tidak berpengaruh/mempengaruhi saat ini (berpengaruh/mempengaruhi akan datang), apa anda memafkannya seketika juga?
jika kesalahan itu berpengaruh/mempengaruhi saat ini (tidak berpengaruh/mempengaruhi akan datang), apa anda memaafkannya seketika juga?

Kami melihat:
seharusnya kita memaafkan seseorang karena kita percaya dia sudah berusaha dan bekerja keras merubah sifat buruk yang ia evaluasi dan latih selama berpuasa (kami ulangi: kita percaya dia sudah berusaha dan bekerja keras merubah sifat buruk!!!) dan patut diberikan penghargaan dengan memberikan hak atas memaafkan konflik yang terjadi sebelumnya. Yup! semata karena Allah. dan itu mungkin arti dari kembali ke fitrahnya, dia benar-benar sempurna! dengan perubahannya. look like newborn!.

"mungkin kita seharusnya hanya memaafkan orang-orang yang selama ini mau berusaha dan bekerja keras merubah sifat buruk. apapun hasilnya! dan sepatutnya dan selayaknya kita juga membantunya, selebihnya formalitas idul fitri."

Ok! anggap aja kita percaya dia sudah berusaha dan bekerja keras merubah sifat buruk yang ia evaluasi dan latih selama berpuasa.
waktu terus berjalan dan memang manusia tempatnya salah ada kesalahan disana-sini atau puasa-evaluasi dan pelatihan-nya kurang sempurna. dan pada tahun berikutnya/seketika ada perubahan yang disadari karena melakukan puasa-evaluasi dan pelatihan-nya/apapun caranya pada akhirnya dia mengalami perubahan. ia adalah manusia sempurna!. lebih lebih pas Idul Fitri pake baju baru soo perfect!, atpi gak peke juga gak papa asal bersih!. kerennnnnnnnn...

sekedar mengingatkan:
jika itu adalah kesalahan cobalah untuk melihat pengaruh pada diri anda sekarang dan kedepan.
jika itu masalah besar pada anda layaknya anda mengatakan pada dia. evaluasilah yang kita butuhkan! untuk menyadari kesalahan. dan berikan kepercayaan untuk merubah keadaan dengan cara yang kita ketahui selama ini.

"tradisi Rahmadanan seharusnya:
1. memberikan 'peringatan' pada orang lain sebelum rahmadanan yup! 11 bulan waktu yang lama. setidaknya kita mempercayainy.
2. silahturahmi unutk memperkuat kepercayaan (berubah!)
3. memaafkan
4. tersenyum sama-sama ^_^
"masyarakat asertif (mau menerima saran dan kritikan) dan mau berubahlah yang mampu untuk mengembangkan keselarasan dan keseimbangan hidup berbangsa dan bernegara"

sayang yang terjadi selama ini:
"asal elo gak nyenggol guwe???"
"ayo kita rayakan Boss!!!"
"ku ajukan atribut styleku dan lihatlah style ku"
"lihatlah aku dengan motor baruku sepeninggal dari kota"


dalam hukum kita tahu pada hukum tidak dikenal dengan kata memaafkan ketika BAP (Berita Acara Pemeriksaan) berjalan dan sesudah pendekatan secara kekeluargaan sudah dilewati sebelumnya.
________________________________________________________________
Kenapa harus ada haid di bulan puasa:
terlepas dari siklus yang sulit ditebak. pastinya haid ada dalam setiap bulannya tanpa toleransi kecuali penyakit. secara kodrati-mungkin-wanita lebih rentan dengan godaan lebih-lebih wanita tiang negara, jadi harus lebih keras puasanya disaat semua orang tidak berpuasa. kenapa tidak dilakukan wanita yang monopouse? karena monompouse dialami wanita usia 50 tahunan jadi energi yang semakin berkurang. kenapa tidak dilakukan ramadhan yang berbeda? kalo berbeda tentu ribet dan bahkan terjadi chaos!. kalo penyakit? mm..mm...mungkin??? itu rahasia llahi.
________________________________________________________________
terlepas dari kesukaan Liberal Islam dengan pendekatan sejarahnya itu yang sering kami dengar. Perihal perintah-perintah dalam hadis dan Al-Qur'an bagi kami adalah bentuk gambaran ideal, yang memang menuju masyarakat ideal (madani) apapun situasi dan kondisinya.
________________________________________________________________
seharusnya ada penekanan "manusia tempatnya salah" dengan huruf "s" kecil dan berada dalam konteks khilaf.
"manusia tempatnya salah" dengan menggunakan huruf "S" (s besar) maka menusia tempatnya salah baik disadari/tidak.
________________________________________________________________
meskipun dalam ranking kami menduduki peringkat 1391 (gak tahu sekarang) dari (mungkin) 300.000 blogger indonesia artinya (mungkin) cukup banyak yang mengklik Webblog kami dan beberapa diantaranya merasa dirugikan dengan posting Original kami meskipun belum ada kritikan. dan meskipun juga niatan tulus kami mencurahkan ide semata-mata demi kebaikan bersama.

Dengan tulus ikhlas kami mengucapkan banyak-banyak permintaan maaf.
"ya! saya salah saya minta maaf"
Powered By Blogger