20080813

MENYOAL TAGIHAN TELEPON RUMAH

"Apa itu Commited to you..."

Tagihan bulan Juli (Yup! kami terlambat, biasa pada pegang HP sendiri-sendiri jangan bilang kami warga negara yang gak baik toch kami juga yang bayar dendanya?!)

PT. Telekomunikasi Indonesia, tbk. Mempersembkan:

Abonemen 35.600
Lokal 13.500
SLJJ 1.792
Percakapan ponsel 803
__________________________ +
51695
Kalo beli pulsa Flexi/CDMA lain bisa berkali-kali nelpon untuk Rp51.695 apa lagi ada bonusnya atau bulan promonya dengan biaya murah bahkan gratis lebih-lebih kesesama flexi imbasnya kalo nelepon ke Rumah cuma dikit penurunannya.

coba pikir kemampuan CDMA sehebat telepon rumah gak terganggu cuaca, dll.
mungkin sudah menjadi obsesi semua operator. Jika flexi melakukannya dan dengan abonemen yang 35.000+Lokal+Pajak+PPN Unsur Kena Pajak+SLJJ yang gak Rp49/menit ini. Apa kami harus memaksakan diri menggantinya dengan flexi atau operator CDMA yang lain. kadang kami juga takut kena radiasi HP yang katanya penyebab kangker otak kalo semuanya setiap detiknya ketemu dengan HP dan HP!.

PPN Unsur Kena Pajak 5.329
"secara Unsur neh! Iyah secara unsur nehhh... Bu Guruuu..."
Denda 10000
"wajar untuk membiayai pegawai karena memang kami terlambat karena meraka harus berhutang dulu dengan bank"pikir kami.
Lokal 1.591
"untuk lokal yang satu ini kami gak tahu"
__________________________+
68.615

"Apa itu bukan telepon biasa":
Satu sisi mereka bersaing dengan operator CDMA lain. kami menyadari itu!.
Satu sisi mereka membutuhkan biaya perawatan dan operasional. kami menyadari juga!.
Satu sisi saya berfikir seharusnya tidak ada pemberatan sebelah antara telkom dan flexi. artinya telkom yah telkom, flexi yah flexi. bukankah operator lain masih dalam pengawasan pemerintah. yup! flexi bukan telepon biasa. Ruarrrr... biasa!.

"apa itu PT.Telekomunikasi Indonesia tbk""
menghubungi Star One/beberapa CDMA selain flexi lewat wartel, khususnya telepon koin pas gebetan/calon gebetan kita lagi marah-marah apa lagi disaat ada kejadian yang memaksakan menggunakan fasilitas masyarakat yang disediakan pemerintah (baca: Telepon umum). kejadian itu bisa kecelakaan sodara kita sendiri apa lagi cewek karena perampokan, kecelakaan, ban bocor, dll. Apa lagi ditempat sepi. Dial 199 saya masih meragukan pengunaan telepon umum baik hard ware (kerusakan tombol dial) atau soft ware (lagi off atau out of orders). cape dech....

"apa itu bersama kita bisa?!"
Semuanya pada berebut cari konsumen. Yup! liberalisasi telekomunkasi Indonesia Raya dan kebijakannyaaa.... yang berdampak pada keuangan komunikasi rumah tangga yang tidak menyangka pemasangan awalnya habis satu atau dua jutaan bahkan lebih ternyata ada teknologi yang bernama CDMA.
karena terpakasa pastinya kami hanya berusaha mencari CDMA yang baik, seperti telepon rumah tapi berbentuk HP, tanpa abonemen, gak ribet, gak banyak aturan, jelas seperti telepon rumah kesemuanya untuk mengganti abonemen yang 35.000+Lokal+Pajak+PPN Unsur Kena Pajak+SLJJ+++ semuanya memang terdengar harus membeli CDMA atau mematikan kebiasaan kreatif kami nunggak bayar telepon. he9x.
Powered By Blogger