20080712

MENYOAL GAYA AREK PSIKOLOGI

Saran untuk masyarakat Indonesia yang kami cintai dan hormati, lain kali bikin parameter calon pemimpin yang ideal dengan berkonsultasi dengan psikolog, selain psikotes tentu ada:
Psikolog-perkembangan: dikenalkan diagnosis pengaruh kehidupan masa kecil (sejarah psikologis: trauma, pola asuh & didik) dan akibatnya (prognosisnmya)
Psikolog-industri/organisasi: menghitung pelanggaran dalam organisasi yang ditempatinya, seberapa budaya dan punish (ketegasan) organisasi membatasi perilaku dan sikap anggotanya.
Psikolinguistik (psikologi kognitif): seberapa kualitas pembicaraan dan arah pemikirannya (ideologi).
Psikolog-klinis: bagaimana perbandingan antara cara difence (psikomotorik) dengan perkataan.

buat calon pemimpin libatkan:
Psikolog-sosial: apa masyarakat mau berkonsultasi dengan psikolog dan kemungkinan apa reaksi masyarakat ketika calon pemimpin tidak mau/meniadakan psikotes.

Silahkan anda pilih psikolog diatas yang serius pandai berhitung seperti matematika! jika salah analisis "salah satu sejarah psikologis aja!" hasil akhirnya pasti salah (ada yang gak beres!).

______________________________________________________________________

tidak ada masyarakat ideal karena masyarakat sendiri yang menyebabkan dan mengakibatkan gangguan pada seseorang/masyarakat itu sendiri (nilai). dan, hidup masyarakat itu hidup berkelompok. jangan salah kelompok!.

______________________________________________________________________

BERBAGI PENGALAMAN DENGAN AREK-AREK PSIKOLOGI
kami pernah melakukan kesalahan diagnosis yang memang sederhana untuk mengetahui seseorang itu anak pertama/tengah/bungsu apa yang kami lihat!. 
meskipun tanpa obserfasi lebih mendalam hanya sekedar tahu dan beberapa menit pertemuan, kami menyimpulkan anak pertama pada kenyataanya dia anak terakhir.

karena apa? ternyata dia "arek kos-kosan"

Kami menyimpulkan:
dengan pola pikir yang dipengaruhi usia
opperant conditioning karena anak terakhir dituntut menjadi mandiri.

Sebagai bahan evaluasi:
mantabkan!

diluar itu cukup banyak yang sensi/parno. yang paling lucu dikutip dari temenku katanya temennya bilang "kalau kami bisa baca pikiran orang". secara kebetulan ternyata dia anak kembar?!" wakakakakkakakakkkkkkkkkk....
tapi, yang perlu diingat:
1. interpretasi melihat dari banyak sisi positive dan negatif 
2. jangan menjugment
3. beri tahu kalo tujuan kita baik jika ada interpretasi mendalam, kalo asal ngomong dan tanpa disadari dia menjawab pertanyaan kta gak papa. tapi kalo disadari kembali lagi bicara baik-baik.
3. interpretasi yang cukup-cukup aja, semakin banyak semakin gak cool. kebanyakan juga akhirnya dia mau kita ngulangi lagi. bukankah kita tahu sebenarnya interpretasi bukanlah suber konflik karena hanya mendeskripsikan 'ada dalam dirinya', kecuali konflik antar personal.
4. jangan belajar "ini" aja karena psikologi gak hanya ilmu pragmatis dimana kamu terlihat cool, maih banyak observasi, pengamatan dll di laboratorium.
5. katanya kudu cepet-cepet pacaran, mungkin ada beberapa keanehan diri kita dibandingkan yang lain!. kamu tahu gangguanmu/kelemahannya, kamu tahu obatnya.

Powered By Blogger