
Mundur
Mundur lagi...
Mundur Ayoo...
Mundur lagi...sebenernya tergantung konteks permasalahan apa?. tapi lebih mudahnya menyusun hierarchy
ikuti langkah berikut ini
1. temukan masalah/masalah apa yang sedang dihadapi (berfikir personal)
akan bertanya:"kenapa aku harus menhadapi cobaan ini semua..." -> lemas akan ketidakmampuan diri
2. coba menarik kebelakang (berfikir keluarga)
akan bertanya:"bagaimana aku bisa melepas ini semua.." -> cemas akan tekanan keluarga
spiritual : "toch masih ada keluarga yang kurang beruntung.."
3. coba menarik kebelakang lagi (berfikir masyarakat)
akan bertanya:"kenapa aku tidak bisa lari dari ini semua.." -> cemas akan tuntutan tradisi/budaya
spiritual :"toch masih ada teman yang lebih parah"
4. coba menarik kebelakang lagi (berfikir negara)
akan bertanya:"kenapa masalah itu selalu ada..." -> cemas akan ketidakstabilan negara
spiritual :"toch masih ada yang lebih menderita didaerah lain"
5. coba menarik kebelakang lagi (berfikir dunia)
akan bertanya:"bagaimana nasib anak cucu kelak..." -> ketidaktenangan dengan duniamu
spiritual :"toch masih ada yang lebih menderita dinegara lain"
6. coba menarik kebelakang lagi (berfikir Tuhan & alam semesta)
akan bertanya:"semua punya jalan sendiri-sendiri & dimintai pertanggungjawaban..."
kalo atheis loncati ke no 8
7. coba menarik kebelakang lagi (kosong/kembali pada diri sendiri)
akan bertanya: "sutralahhhhhhh..."/"E.G.P!"
ya... "bersyukur dan ikhlas intinya!".
dunia tidak begitu berasa, dan "nol."
jika masalah itu sempit maka berfikirlah yang lebih luas/general.
dari personal menuju ke Alam semesta
jika masalah itu luas maka berfikirlah yang lebih sempit/kompleks.
dari Alam semesta menuju ke personal
egois?!.mmm...mm...m...biar kami memikirkannya?!.
opss! ikhtiar donk!.
jadi harus balance IESQ!.
